Skip to main content

Review Vila Ratna 2 Ubud

Siapa yang nggak mau leyeh-leyeh atau nyemplung di sini?
Gara-gara Big A harus ikut acara outbond sekolah, liburan kami di Ubud kali ini singkat banget. Tapi nggak papa, meski hanya menginap semalam kami puas karena vila yang kami tempati kali ini istimewa banget. Saya nggak salah memilih Vila Ratna 2 di Airbnb.

Sudah saya ceritakan di postingan sebelumnya kalau saya punya kredit Airbnb hasil menang kuis @kartupos. Iya, alhamdulillah saya sering menang kuis. Tapi jangan khawatir, saya juga sering bagi-bagi rezeki kok. Kalau mau voucher Airbnb senilai $35, bisa daftar lewat tautan ini: https://www.airbnb.com/c/akumalasari. Lumayan kan dapat diskon sekitar Rp 460 ribu untuk pemesanan pertama. 

 

https://www.airbnb.com/c/akumalasari
Ketika saya cek lokasi Vila Ubud ini di Google Map, kok kayaknya nggak ada jalannya ya? Karena takut nyasar, saya sekalian pesan mobil jemputan dari bandara Ngurah Rai melalui Mbok Ratna. Tarif bandara - Ubud 300 ribu per mobil sekali jalan. Di Ngurah Rai saya dijemput oleh Bli Kadek - adik Mbok Ratna - yang langsung mengantar kami ke Ubud.

Jalan masuk ke vila ini lewat Jalan Raya Penestasan, kemudian masuk di plang D'Omah Bali. Mobil bisa diparkir di daerah situ. Perjalanan kami lanjutkan dengan sepeda motor. Kami berjalan kaki 50 meter dari tempat parkir mobil, sampai di warung Mbok Ratna yang juga membuka laundry. Kami ditawari sewa sepeda motor dengan tarif Rp 50.000 per hari. Dari warung Mbok Ratna, kami masih harus naik motor sekitar 800 meter, melalui jalan selebar pematang sawah yang untungnya sudah diperkeras. Memang mobil nggak bisa masuk jalan ini. Pantesan nggak ada gambar jalannya di Google Map :D

Mbok Ratna dan keluarganya sangat ramah menyambut kami. Ada Mbok Kadek (yang ini perempuan ya) yang mengantar kami sampai vila. Karena Vila Ratna 2 masih ada tamu yang menginap, kami dipersilakan beristirahat di vila ratna 3. Waktu itu memang baru jam 11 siang, belum saatnya cek in.
 
Jalan menuju Vila Ratna. Rugi ke Ubud kalau nggak lihat sawah :p
Compound vila Ratna ada 3 vila, terletak di ujung jalan pematang sawah yang kami lalui. Vila Ratna 3 ini juga cakep banget, dan kelihatannya lebih baru dari Vila Ratna 2. Vila ini hanya memiliki satu kamar tapi ada satu day bed yang cukup besar di ruang depan, jadi nggak masalah untuk satu keluarga dengan empat orang. Kamar mandinya satu, luas banget dengan bath tub. Ada dapur yang cukup lengkap peralatannya dan lounge dengan sofa yang nyaman. Sayangnya di vila ini kolam renangnya kecil, nggak bisa untuk berenang beneran. Yah, sekedar untuk nyemplung ngademin badan aja, atau bermain air untuk anak kecil.

Kalau tertarik dengan Vila Ratna 3, bisa cek listingnya di airbnb: https://www.airbnb.com/rooms/7115392
Tarifnya Rp 1,1 jutaan per malam, lebih murah sedikit daripada Vila Ratna 2.

Kami hanya beristirahat sebentar di vila ini. Barang bawaan kami yang nggak seberapa kami titipkan dengan Mbok Kadek, sementara kami cari makan di Nasi Ayam Kedewatan Ibu Mangku. Saya sekalian keluar ikut acara Ubud Writers and Reader's Festival. Sementara saya ikut acara sampai sore, Si Ayah dan Little A berenang di vila Ratna 2 yang sudah dibersihkan dan siap untuk kami tempati.

Kolam renang Vila Ratna 3, lumayan kecil




Saya dulu memilih Vila Ratna 2 ini karena kesengsem sama kolam renang pribadinya. Ternyata emang enak banget bermalam di vila dengan kolam renang privat, nggak perlu rikuh dengan tamu lain dan bisa bebas berenang kapan saja. Kalau memesan penginapan via airbnb, saya sarankan untuk membaca dengan teliti. Saya tadinya pengen nginep di vila lain yang ada kolam renangnya juga, e tapi ada yang review kalau orang lain bisa bebas keluar masuk. Aduh ngeri juga kalau nggak ada privasi. Alhamdulillah di Vila Ratna 2 ini privasi terjaga, mau renang pakai pakaian renang aneh-aneh pun nggak masalah :p Vila kami ini cuma tetanggaan sama sawah, bukan hotel yang tamunya bisa ngintip kami.

Malam hari selepas dari 'mendaki' bukit Campuhan, saya dan Little A sempat berenang dan main air lagi. Nggak mau rugi, Little A sampai berenang 3 kali: sore, malam dan pagi keesokan harinya.
 Ada dua kamar di vila ini. Tadinya sih saya berharap anak-anak bisa tidur di kamar sendiri. Tapi karena Big A batal ikut, akhirnya Little A tidur di kamar kami juga. Sayang banget ya kamar satunya nggak kepakai. Padahal besarnya sama dan ada kamar mandinya juga. Kamarnya dua-duanya cukup lega, nggak terasa sempit.

Kamar mandi dua sangat membantu kami biar nggak rebutan kalau ingin pipis. Gaya kamar mandinya semi outdoor, tapi tanpa bath tub. Airnya hangat dan mengalir lancar. Semuanya sangat bersih dan nyaman ditempati. Di vila ini disediakan handuk bersih, sabun dan shampoo.

Ruang duduk, tempat makan dan dapurnya jadi satu. Alat-alat di dapurnya lengkap, ada kompor gas, rice cooker, panci, penggorengan, dll. Saya sih tidak menggunakan dapurnya karena malas masak sudah jajan di luar. Saya hanya membuat teh di pagi hari. Air mineral yang disediakan satu galon sehingga gak bakal kehausan. Sebenarnya ada pilihan sarapan diantar ke vila, seharga Rp 80.000 untuk dua orang, tapi kami memilih keluar mencari sarapan di Alchemy yang dekat banget dengan vila. Pengen nyobain kafe vegan, hehehe.








Saya dan Si Ayah cukup kagum dengan penataan taman di vila ini yang cantik khas Bali. Kami berdua sampai motret segala jenis tanamannya untuk diterapkan di rumah kami. Tanaman-tanaman tropis dipadu Bougenville ternyata indah banget, nggak bosen mandangnya.

TV di ruang tengah punya saluran TV kabel dari Indihome, tapi kami nggak banyak nonton. Internet juga bisa menyala dengan sambungan wifi, tapi kecepatannya biasa saja, standar Indonesia lah ya... Sejauh kami menginap yang hanya satu malam, kami tidak punya komplain apa-apa. Saya cukup puas menginap di sini. Mungkin terasa kurang lama aja nginapnya, hahaha.

Tarifnya juga nggak terlalu mahal. Saya bayar Rp 1,4 juta per malam untuk vila dengan dua kamar plus kolam renang pribadi ini via Airbnb. Kalau tertarik sewa juga, bisa cek listingnya di sini: https://www.airbnb.com/rooms/5451185








Pemandangan sawah dan skuter yang kami sewa :)

Vila Ratna 2 ini recommended banget untuk keluarga. Letaknya memang agak masuk dari jalan raya, tapi itu malah membuat lingkungannya sangat tenang. Yang patut diacungi jempol adalah servis dan keramahan pemiliknya, khas keluarga Bali yang menyambut kami sehingga kami merasa nyaman seperti di rumah sendiri.

~ The Emak

Comments

Popular posts from this blog

5 Kafe & Bakery Halal di Area Bugis Singapura

Fluff Bakery, Muslim Owned Beberapa tahun belakangan ini banyak muncul kafe dan bakery trendi di Singapura yang dikelola oleh anak-anak muda. Kabar gembira buat kita semua, banyak yang pemiliknya muslim. Jadi meskipun belum memiliki sertifikat halal, bahan-bahan makanan yang mereka gunakan halal semua. Beberapa kafe halal nan trendi tersebut terkonsentrasi di area Bugis, atau sering juga disebut sebagai Arab Quarter atau Kampong Glam. Area Bugis, di antara stasiun MRT Bugis dan MRT Lavender, memang pilihan utama sebagai base camp untuk traveler muslim. Di sini gampang dijumpai restoran, kafe, dan bakery halal. Dua pilihan restoran halal untuk makan besar (makan nasi) adalah Zam-Zam dan Hjh Maimunah . Zam-Zam lokasinya di 679 North Bridge Rd, persis di seberang Masjid Sultan. Resto ini menyajikan masakan India. Coba deh murtabak-nya yang terkenal enak banget. Sementara restoran Hjh Maimunah adalah salah satu restoran halal yang mendapat Michelin Star (peringkat untuk restoran yang bagu

Call : 085813134112 Jasa Fogging Nyamuk di Jatiasih Bekasi

Call : 085813134112 Jasa Fogging Nyamuk di Jatiasih Bekasi , Jasa Pembasmi Kecoa di Medan Satria Bekasi, Jasa Pembasmi Cicak di Mustika Jaya Bekasi, Jasa Pembasmi Tawon di Pondok Melati Bekasi, Jasa Pembasmi Tomcat di Rawalumbu Bekasi, Jatisampurna Bekasi, Pondok Gede Bekasi. Garda Pest Control juga hadir diberbagai Kota lainnya seperti Jasa Fogging Nyamuk di Bali, Jasa Pembasmi Tawon di Cirebon, Jasa Pembasmi Kutu Kucing di Kemang, Jasa Pembasmi Tikus di Bogor, Jasa Pembasmi Kutu Anjing di Bandung, Jakarta Barat, Tangerang Selatan, Makassar, Palembang, Surabaya, Solo dll. Penyakit demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang diketahui memiliki empat serotipe virus dengue, di antaranya DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Di Indonesia sendiri, virus ini ditularkan oleh dua jenis nyamuk demam berdarah betina, yaitu Aedes aegypti sebagai vektor utama dan Aedes albopictus sebagai vektor sekunder. Jenis nyamuk demam berdarah ini memiliki sifat anthropofilik, artinya

Tip Belanja Belanji di Sydney

Window display di QVB Setahun sekali di Sydney, ada hari khusus untuk berbelanja gila-gilaan, ketika SEMUA toko menawarkan diskon. Mereka menyebutnya Boxing Day . Saya menyebutnya Hari Raya Berbelanja :) Boxing Day dirayakan setiap tanggal 26 Desember, satu hari setelah Natal. Tadinya saya pikir Boxing Day ini berkaitan dengan 'tinju', tapi tinju yang bagaimana? Ternyata bukaaan. Pada awalnya, Boxing Day ini diramaikan dengan memberikan hadiah (natal) untuk orang-orang miskin, yang dikemas dalam kotak (box). Tapi maknanya kemudian bergeser menjadi hari belanja untuk menghabiskan uang lebaran atau angpao :) Biasanya, sebelum datang tanggal ini, orang-orang sudah mengincar apa yang ingin mereka beli pada Boxing Day. Katalog SALE bisa dilihat di internet, website masing-masing toko atau di Lasoo . Pasukan belanja sampai mati ini biasanya mengincar merk-merk terkenal, gaun-gaun disainer yang hanya memberi diskon setahun sekali pada hari tersebut. Nggak heran kalau mereka sampai bel