Skip to main content

Staycation: Hotel Harris Gubeng Surabaya




Terus terang kami bertiga (tanpa Si Ayah) staycation di Harris Hotel ini karena saya tergoda SALE Harbolnas, hahaha. Masa di Hari Belanja Nasional (12 Desember) yang bertabur diskon nggak beli apa-apa? Akhir pekan ini kami ditinggal Si Ayah yang bertugas ke luar kota. Malam minggu kami memang harus ke luar rumah menghindari tetangga yang berisik. Daripada bete... yo wes staycation aja.

Saya booking hotel Harris via apps Hotel Quickly di handphone. Saat Harbolnas, HQ memberi tambahan diskon 75 ribu. Saya sendiri sudah punya kredit HQ lumayan. Total diskonan HQ saya waktu itu Rp 495.000. Kalau mau nginap di hotel bintang 3 yang kini menjamur di Surabaya, saya nggak perlu nambah biaya lagi. Tapi anak-anak pengennya hotel yang ada kolam renangnya. Dan saya pun pengennya hotel yang gratis sarapannya. Tarif Hotel Harris bulan Desember ini Rp 713.788, termasuk pajak. Dipotong kredit HQ, saya tinggal bayar USD 15,72, pakai kredit paypal. Hore... gak perlu keluar uang. Saya anggap aja hadiah ultah (acaranya diada-adain).

Yang pengen diskonan hotel juga, coba install apps Hotel Quickly di hp (android atau iOS). Masukkan kode dari The Emak: AKUMA 72. Nanti kalian dapat kredit IDR 130 ribu untuk pemesanan pertama. Lumayan kan? Apps ini cocok untuk pesan hotel secara mendadak, untuk malam ini sampai seminggu berikutnya. HQ sudah memilihkan beberapa hotel dengan tarif last minute terbaik. Kalau rajin mengumpulkan poin/kupon, bisa nginep gratis juga. Saya pernah memakai apps HQ ini untuk mengungsi staycation di Hotel Swiss Belinn ketika musuh tetangga tiba-tiba mendirikan terop di depan rumah saya tanpa izin.





Lokasi Hotel Harris Gubeng Surabaya di Jl. Bangka 8-18, dekat dengan stasiun Gubeng (iyaaaa). Waktu kami cek in, suasana cukup ramai. Sepertinya sedang ada acara di hotel ini. Saya sudah suudzon aja kalau hotel ramai begini biasanya pelayanannya tidak begitu bagus.

Kami dapat kamar 917. Saya minta kamar double dengan ranjang besar, tapi mereka cuma punya kamar twin. Resepsionis bilang kalau mau, ranjang twin-nya bisa digabungkan. Saya bilang, "Iya, Mbak, saya mau ranjangnya digabungkan. Tolong ya." Resepsionis bilang, "Lihat-lihat dulu kamarnya Bu, nanti bisa telpon housekeeping dari kamar." Lho?

Kamar kami cukup lega, dekorasinya minimalis dengan warna kesukaan saya, oranye. Kesannya cerah dan ceria. Ranjang cukup nyaman, dan ada gulingnya (jarang lho ada guling di hotel). Jadi seperti di rumah. Amenities lainnya standar: teh, kopi, krimer, gula, dan dua botol air mineral. Ada juga kulkas kecil seperti show case tapi nggak ada isinya. Ada safety box. Kamar mandi cukup luas, dengan pancuran besar di atas. Perlengkapan mandi juga lengkap: sabun, sampo, sikat gigi, pasta gigi, dll.

TV ada saluran untuk anak-anaknya. Ini penting, kalau nggak, Little A dan Big A bakal bete karena mereka nggak punya TV di rumah. Bisanya nonton TV di hotel atau pas di rumah Kakek Nenek. Wifi bisa nyambung tanpa perlu password, tapi kecepatannya biasa-biasa saja, sama seperti wifi di rumah. 

Masalah muncul ketika saya sadar cuma diberi satu kunci kamar. Little A maunya lihat kolam renang, sementara Big A maunya di kamar aja. Padahal untuk naik lift harus bawa kunci kamar. Saya berhasil menyeret duo precils ke resepsionis untuk minta kunci tambahan. Ternyata tidak ada kunci tambahan. Resepsionis minta maaf karena tidak bisa memberi saya room card ekstra. "Shouldn't you have enough room cards for everyone?" tanya saya. Petugas hotel menawarkan akan mengantar kami kalau pas keluar tanpa kunci. Ya repot Mas. Kami kan juga perlu ke kolam renang dan resto. Ribet kalau harus minta antar-antar segala. Di sini saya merasa disepelekan. Entah mereka beneran kehabisan kunci atau tidak mau memberi saya kunci karena kami dianggap tamu yang tidak penting (mulai dramaaaa...) *nangis di pojokan*

Di resepsionis, saya juga menanyakan adanya shuttle gratis ke pusat-pusat perbelanjaan, seperti yang diiklankan di website mereka. "Tolong saya pesan untuk nanti malam jam 6 ke Grand City, untuk 3 orang," kata saya. Mas resepsionis bisik-bisik di HT, buka catatan di meja, terus bilang kalau shuttle sudah penuh. Oh... Baiklah, mungkin shuttle memang sudah penuh, atau mungkin memang tidak ada. Untuk yang ini saya maklum, mungkin seat memang terbatas. Tapi kalau kunci kamar... *masih dendam*

Kalau mau makan enak, di dekat hotel ini ada Restoran Steak terbaik di Surabaya: Boncafe. Tinggal menyeberang jalan dari hotel. Tapi harganya lumayan premium ya. Kami memilih makan malam di Mal Grand City, yang cukup dekat dengan hotel. Sekalian kami mau nonton The Good Dino di sana. Karena tidak ada shuttle, kami naik taksi, pesan dari concierge di depan. Dua perusahaan taksi di Surabaya yang cukup bagus pelayanannya dan selalu pakai argo adalah Orenz Taxi dan Blue Bird. Dari hotel ke Mal Grand City, saya cukup membayar tarif minimal, kalau naik Blue Bird Rp 25.000, sementara kalau naik Orenz cukup Rp 15.000.






Tidur nyaman, bangun pagi pun bisa segar. Kami sarapan di resto hotel di lantai 5, satu lantai dengan kolam renang dan spa. Restorannya cukup luas, meski tamunya banyak, tidak terasa sumpek atau ramai. Kami memilih duduk di bangku yang desainnya seperti bangku piknik. Sebenarnya pengen duduk di luar sambil melihat pemandangan kota, tapi ternyata outdoor-nya smoking area. Huh, no way

Menu sarapannya sangat beragam, menu Western, Asia dan masakan Indonesia. Bisa ditebak, lidah bule Little A memilih roti panggang dengan selai. Big A memilih sushi dan salad. Sementara saya merasa wajib mencicipi sajian bubur ayam di setiap hotel. Parahnya, saya salah ambil ketika menata menu bubur. Kebetulan sajian bubur disandingkan dengan menu rawon. Saya terlanjut mengambil kecambah yang sebenarnya untuk rawon. Bubur ayam dengan kecambah? Arrrrgghhh... Anak-anak malah ngakak menertawakan Emaknya.

Makanan di sini enak-enak, pelayanannya juga bagus. Sushinya enak, sayuran untuk saladnya segar, buahnya segar, salad dressing juga enak. Kopinya enaaaak pakai mesin kopi. Alhamdulillah yah. Kalau kopinya nggak enak dan nggak ada susunya, mungkin saya bisa ngomel-ngomel lagi, hahaha. Yang istimewa, ada counter jamu Iboe di resto ini. Saya minta dibuatkan kunyit asam dan kulit manggis (biar kulitnya mulus dong). Ternyata anak-anak nggak doyan, sampai saya harus bertanggung jawab minum jamu dua gelas!

Enaknya di hotel Harris, anak-anak usia di bawah 12 tahun boleh menginap dan sarapan gratis, nggak perlu bayar extra. Asal mau tidur empet-empetan dikit, hotel ini bisa muat 2 dewasa dan 2 anak di bawah usia 12 tahun tanpa membayar extra bed.














Setelah kenyang, kami lanjutkan dengan berenang di sebelah restoran. Big A cuma mau baca buku dan leyeh-leyeh sampai ketiduran di pinggir kolam. Di kolam renang ini ada kolam kecilnya untuk anak-anak, tapi ya cuma bisa untuk main-main saja, kedalamannya cuma 60 cm. Little A yang ingin berenang beneran minta langsung nyemplung di kolam dewasa. Untung kedalamannya cuma 120 cm, saya masih bisa berdiri tanpa kelelep :p

Dino Club atau tempat bermain anak ada di sebelah kolam renang ini. Selesai bilas, Little A sempat bermain-main di sini. Mainannya cukup lengkap, tapi tidak ada penjaga/petugas di sini. Kalau anaknya masih kecil harus dijaga sendiri.

Kami lumayan senang sih staycation di Harris, despite the room key problem. Happy ending karena saya dan Little A cukup lama berenang sampai puas dan pegal-pegal. Big A juga puas tidur-tiduran di tepi kolam. Hotel Harris ini bisa jadi pilihan untuk keluarga dengan dua anak di bawah 12 tahun yang mau ngirit tanpa extra bed. Tapi memang bed-nya kecil, lebih kecil daripada di Swiss Belinn yang muat untuk berempat. Hotel Harris ini juga bersebelahan dengan hotel Pop yang tarifnya lebih murah, tapi tanpa fasilitas kolam renang. Dari kolam renang Harris, kami bisa melihat jendela-jendela kamar Pop Hotel. Mungkin suatu saat kami akan mencoba menginap di sana. Little A menyarankan, kalau menginap di Pop Hotel dan ingin berenang, tinggal lompat dari jendela aja, Ma. Hahaha.









~ The Emak 

Comments

Popular posts from this blog

5 Kafe & Bakery Halal di Area Bugis Singapura

Fluff Bakery, Muslim Owned Beberapa tahun belakangan ini banyak muncul kafe dan bakery trendi di Singapura yang dikelola oleh anak-anak muda. Kabar gembira buat kita semua, banyak yang pemiliknya muslim. Jadi meskipun belum memiliki sertifikat halal, bahan-bahan makanan yang mereka gunakan halal semua. Beberapa kafe halal nan trendi tersebut terkonsentrasi di area Bugis, atau sering juga disebut sebagai Arab Quarter atau Kampong Glam. Area Bugis, di antara stasiun MRT Bugis dan MRT Lavender, memang pilihan utama sebagai base camp untuk traveler muslim. Di sini gampang dijumpai restoran, kafe, dan bakery halal. Dua pilihan restoran halal untuk makan besar (makan nasi) adalah Zam-Zam dan Hjh Maimunah . Zam-Zam lokasinya di 679 North Bridge Rd, persis di seberang Masjid Sultan. Resto ini menyajikan masakan India. Coba deh murtabak-nya yang terkenal enak banget. Sementara restoran Hjh Maimunah adalah salah satu restoran halal yang mendapat Michelin Star (peringkat untuk restoran yang bagu

Call : 085813134112 Jasa Fogging Nyamuk di Jatiasih Bekasi

Call : 085813134112 Jasa Fogging Nyamuk di Jatiasih Bekasi , Jasa Pembasmi Kecoa di Medan Satria Bekasi, Jasa Pembasmi Cicak di Mustika Jaya Bekasi, Jasa Pembasmi Tawon di Pondok Melati Bekasi, Jasa Pembasmi Tomcat di Rawalumbu Bekasi, Jatisampurna Bekasi, Pondok Gede Bekasi. Garda Pest Control juga hadir diberbagai Kota lainnya seperti Jasa Fogging Nyamuk di Bali, Jasa Pembasmi Tawon di Cirebon, Jasa Pembasmi Kutu Kucing di Kemang, Jasa Pembasmi Tikus di Bogor, Jasa Pembasmi Kutu Anjing di Bandung, Jakarta Barat, Tangerang Selatan, Makassar, Palembang, Surabaya, Solo dll. Penyakit demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang diketahui memiliki empat serotipe virus dengue, di antaranya DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Di Indonesia sendiri, virus ini ditularkan oleh dua jenis nyamuk demam berdarah betina, yaitu Aedes aegypti sebagai vektor utama dan Aedes albopictus sebagai vektor sekunder. Jenis nyamuk demam berdarah ini memiliki sifat anthropofilik, artinya

Tip Belanja Belanji di Sydney

Window display di QVB Setahun sekali di Sydney, ada hari khusus untuk berbelanja gila-gilaan, ketika SEMUA toko menawarkan diskon. Mereka menyebutnya Boxing Day . Saya menyebutnya Hari Raya Berbelanja :) Boxing Day dirayakan setiap tanggal 26 Desember, satu hari setelah Natal. Tadinya saya pikir Boxing Day ini berkaitan dengan 'tinju', tapi tinju yang bagaimana? Ternyata bukaaan. Pada awalnya, Boxing Day ini diramaikan dengan memberikan hadiah (natal) untuk orang-orang miskin, yang dikemas dalam kotak (box). Tapi maknanya kemudian bergeser menjadi hari belanja untuk menghabiskan uang lebaran atau angpao :) Biasanya, sebelum datang tanggal ini, orang-orang sudah mengincar apa yang ingin mereka beli pada Boxing Day. Katalog SALE bisa dilihat di internet, website masing-masing toko atau di Lasoo . Pasukan belanja sampai mati ini biasanya mengincar merk-merk terkenal, gaun-gaun disainer yang hanya memberi diskon setahun sekali pada hari tersebut. Nggak heran kalau mereka sampai bel