Skip to main content

Menyusuri Sungai Sekonyer dengan Klotok

Klotok Borneo Lestari
Kami sudah pernah mencoba berbagai macam penginapan, mulai dari menginap di tenda, kabin, apartemen, motel, hostel, suite hotel bintang lima, campervan sampai terombang-ambing di kabin kapal feri menyeberangi Tasmania. Menginap dua malam di perahu klotok (atau kelotok) adalah pengalaman baru yang kami nanti-nantikan. Ternyata asyik kok, goyangnya nggak seberapa dan gak bikin mabuk. Malah berasa naik kapal pesiar :D

Menginap di klotok adalah standar akomodasi ketika kita mengunjungi Tanjung Puting National Park. Di sini memang ada satu hotel dan beberapa homestay, tapi pengalaman yang lebih otentik adalah dengan Live On Board (LOB) di river house boat alias klotok ini.

Klotok adalah perahu tradisional Kalimantan yang dibuat dari kayu Ulin. Ukurannya bervariasi. Diberi nama klotok karena tadinya perahu ini menggunakan mesin bersuara keras, terdengar seperti "klotok klotok klotok". Mesin kapal yang sekarang sudah lebih halus, tapi nama klotok masih menempel. Klotok kami ukuran kecil, sekitar 3 x 12 m, muat untuk berdua sampai berempat. Berenam mungkin cukup, tapi ruang geraknya terbatas. Klotok ini terdiri atas dua lantai. Lantai di bawah adalah untuk servis: tempat tidur kru, ruang kemudi, dapur dan kamar mandi. Sementara lantai atas untuk turis, terdiri dari lounge yang bisa disulap jadi tempat tidur di malam hari, ruang makan plus wastafel dan viewing deck di depan dan belakang.

Dari bandara Iskandar di Pangkalan Bun, kami naik taksi sekitar 30 menit sampai pelabuhan Kumai. Di sana, klotok kami sudah menunggu. Untuk sampai ke klotok, kami menyeberangi (melompati) klotok-klotok lain. Big A senang bagian lompat-lompat ini, sok pede tanpa dipegangi. Seru!

Begitu sampai di klotok, kami berkenalan dengan kru yang akan mendampingi kami selama 3 hari 2 malam. Ada Pak Syahrizal sebagai kapten kapal, Pak Pi'i sebagai pemandu (tour guide), Bu Atik sebagai koki dan Heri sebagai asisten. Terasa mewah banget bagi kami punya 4 asisten sekaligus, soalnya di rumah kami nggak ada ART, apalagi sopir.


Pelabuhan Kumai

Kondisi klotok kami cukup bersih dan nyaman, meski perabotnya sederhana. Selama menyusuri sungai Sekonyer, kami leyeh-leyeh di kasur tipis yang digelar di lounge. Angin yang membelai lembut membuat kami jadi ngantuk dan sukses tidur siang bergantian, dengan pose masing-masing :))

Menjelang malam, Kapten kapal akan mencarikan tempat yang nyaman untuk menambatkan kapal di pinggir sungai. Kami parkir di sebelah pohon yang penuh dengan kunang-kunang. Setelah makan malam, kru akan menyiapkan tempat tidur kami. Lounge disulap menjadi dua 'kamar tidur' lengkap dengan kelambu. Kami bisa tidur dengan nyenyak karena suasana malam sangat tenang. Sayangnya saya lupa membawa selimut (sarung Bali serbaguna yang biasanya saya bawa). Alhasil kami berebut sarung Si Ayah untuk selimutan. Mungkin bagi bule-bule, udara malam di Pangkalan Bun tidak dingin sama sekali, beda dengan yang kami rasakan. Selimut tipis sudah cukup kok. Nyamuk nakal tidak sampai mengganggu kami karena ada kelambu dan kami juga mengoleskan roll on anti nyamuk.


Malamnya tidur ditemani kerlip kunang-kunang, paginya kami dibangunkan oleh ocehan burung-burung.


Kamar mandi klotok cukup bersih dan tidak bau. Ada toilet duduk, tapi tanpa flush, jadi kami harus mengguyur toilet dengan menggunakan gayung. Air yang dipakai untuk mandi adalah air tanah (sungai kecil) di daratan, yang diambil di Pondok Tanggui dan air merah (air akar) di Camp Leakey. Sementara air untuk toilet adalah air sungai Sekonyer. Airnya cukup segar untuk mandi. Saya juga berhasil memaksa precils untuk mandi, setelah badan lengket oleh keringat gara-gara trekking. 

Dari dek kapal, depan dan belakang, kami bisa duduk santai menikmati pemandangan. Awalnya adalah vegetasi pohon nipah, kemudian berganti dengan daun-daun pandan hutan dan akhirnya vegetasi pohon hutan hujan tropis, dengan air sungai sebening air teh. Little A sempat menggambar dan membuat cerita tentang perjalanan kami. Ketika memasuki kawasan taman nasional, kami berkali-kali melihat hewan liar di alam, seperti monyet, bekantan, lutung dan orang utan. Kupu-kupu cantik tak terhitung banyaknya berseliweran di perahu kami.



Bagian yang paling mengasyikkan (setidaknya buat The Emak) dari jalan-jalan kali ini adalah: makanannya. Asyik karena nggak perlu masak, apalagi cuci piring, hehehe. Semua telah terhidang tepat saat jam makan. Makanannya enak karena bahannya segar dari alam dan dimasak di tempat. Menunya adalah olahan ikan dengan nasi, sayuran dan buah-buahan. Untuk sarapan pagi hari pertama kami dibuatkan pancake pisang (endeeees!) dan juga disediakan roti dengan berbagai macam olesan. Sarapan berikutnya kami dibikinkan nasi goreng. Baru kali ini juga saya ketemu yang namanya buah cempedak, yang memang banyak ditemukan di sana. Rasanya enak banget, perpaduan antara manisnya nangka dan creamy-nya durian. Baunya harum, tapi tidak semenusuk bau durian.
Untuk makanan ini, saya tidak minta macam-macam. Saya hanya bilang agar makanannya dibuat tidak pedas untuk anak-anak, tapi tetap disediakan sambal untuk Si Ayah. 

Selain makan berat, kami juga selalu diberi camilan dan soft drink atau jus dingin setiap kali selesai trekking. Duh, dimanja sekali pokoknya. Di kulkas rumah kami tidak pernah ada minuman bersoda, jadi Precils nyengir-nyengir bahagia boleh minum coke dan sprite selama liburan.




Ketika saya memesan paket liburan ini ke Kak Indra @bpborneo, saya belum tahu akan dapat klotok yang mana. Memang kami dikirimi contoh perahu kelotok dan menu makanan, tapi belum pasti dapat klotok yang mana. Dalam perjalanan ke Tanjung Puting NP, kami berbarengan dengan klotok-klotok lain beraneka rupa. Seperti biasa, klotok tetangga tampak lebih hijau, hahaha. Ada satu klotok tetangga yang mewah banget interiornya, dengan kasur spring bed dan mandi air panas. Bulenya yang naik cakep pula :p Tapi setelah kami pulang dan saya cek tarifnya, memang bukan kelas kami, hehe.

Saya merasa beruntung mendapat kru yang baik di klotok ini. Pak Pi'i, pemandu kami tadinya adalah koki, tapi kemudian berusaha belajar dan mengikuti kursus agar bisa menjadi pemandu. Dia belajar tentang taman nasional, margasatwa, konservasi orang utan dan juga bahasa Inggris dari pelatihan yang diadakan departemen pariwisata. Pak Pi'i ini senang dengan anak-anak dan bisa akrab dengan Little A. Ketika Little A capek trekking, Pak Pi'i mau menggendongnya di pundak. Untung badannya besar. Pak Pi'i juga yang selalu membawakan botol-botol air minum kami. Manja banget ya, dasar turis Indonesia :)) Di hari terakhir sebelum tugasnya selesai, dia sempat memberikan pelajaran sulap untuk Little A. Bonus!

Untuk liburan ke Taman Nasional Tanjung Puting ini saya memesan paket 3 hari 2 malam, yang termasuk antar jemput bandara, sewa klotok, bahan bakar, gaji kru, makan dan minum, dan tiket masuk ke taman nasional. Tarif 3D/2N untuk dewasa adalah Rp 1.750.000 per orang, sementara untuk anak-anak Rp 1.500.000 per orang. Total Rp 6,5 juta all in. Tinggal nambah tiket pesawat dari kota masing-masing ke Pangkalan Bun.

Yang nggak sanggup bermalam di perahu, bisa menginap di Rimba Ecolodge atau homestay yang ada di sana. Tapi dijamin, pengalamannya lebih seru kalau menginap di perahu, goyang-goyang kecilnya masih terasa sampai dua hari kemudian :)

Klotok tetangga, pakai spring bed
Penginapan Rimba Eco Lodge
Pak Pi'i, pemandu kami
Pak Syahrizal (kapten) dan Bu Atik (koki)
~ The Emak

Baca juga: 
Orang Utan Trip With Kids: Itinerary & Budget

Comments

Popular posts from this blog

5 Kafe & Bakery Halal di Area Bugis Singapura

Fluff Bakery, Muslim Owned Beberapa tahun belakangan ini banyak muncul kafe dan bakery trendi di Singapura yang dikelola oleh anak-anak muda. Kabar gembira buat kita semua, banyak yang pemiliknya muslim. Jadi meskipun belum memiliki sertifikat halal, bahan-bahan makanan yang mereka gunakan halal semua. Beberapa kafe halal nan trendi tersebut terkonsentrasi di area Bugis, atau sering juga disebut sebagai Arab Quarter atau Kampong Glam. Area Bugis, di antara stasiun MRT Bugis dan MRT Lavender, memang pilihan utama sebagai base camp untuk traveler muslim. Di sini gampang dijumpai restoran, kafe, dan bakery halal. Dua pilihan restoran halal untuk makan besar (makan nasi) adalah Zam-Zam dan Hjh Maimunah . Zam-Zam lokasinya di 679 North Bridge Rd, persis di seberang Masjid Sultan. Resto ini menyajikan masakan India. Coba deh murtabak-nya yang terkenal enak banget. Sementara restoran Hjh Maimunah adalah salah satu restoran halal yang mendapat Michelin Star (peringkat untuk restoran yang bagu

Call : 085813134112 Jasa Fogging Nyamuk di Jatiasih Bekasi

Call : 085813134112 Jasa Fogging Nyamuk di Jatiasih Bekasi , Jasa Pembasmi Kecoa di Medan Satria Bekasi, Jasa Pembasmi Cicak di Mustika Jaya Bekasi, Jasa Pembasmi Tawon di Pondok Melati Bekasi, Jasa Pembasmi Tomcat di Rawalumbu Bekasi, Jatisampurna Bekasi, Pondok Gede Bekasi. Garda Pest Control juga hadir diberbagai Kota lainnya seperti Jasa Fogging Nyamuk di Bali, Jasa Pembasmi Tawon di Cirebon, Jasa Pembasmi Kutu Kucing di Kemang, Jasa Pembasmi Tikus di Bogor, Jasa Pembasmi Kutu Anjing di Bandung, Jakarta Barat, Tangerang Selatan, Makassar, Palembang, Surabaya, Solo dll. Penyakit demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang diketahui memiliki empat serotipe virus dengue, di antaranya DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Di Indonesia sendiri, virus ini ditularkan oleh dua jenis nyamuk demam berdarah betina, yaitu Aedes aegypti sebagai vektor utama dan Aedes albopictus sebagai vektor sekunder. Jenis nyamuk demam berdarah ini memiliki sifat anthropofilik, artinya

Tip Belanja Belanji di Sydney

Window display di QVB Setahun sekali di Sydney, ada hari khusus untuk berbelanja gila-gilaan, ketika SEMUA toko menawarkan diskon. Mereka menyebutnya Boxing Day . Saya menyebutnya Hari Raya Berbelanja :) Boxing Day dirayakan setiap tanggal 26 Desember, satu hari setelah Natal. Tadinya saya pikir Boxing Day ini berkaitan dengan 'tinju', tapi tinju yang bagaimana? Ternyata bukaaan. Pada awalnya, Boxing Day ini diramaikan dengan memberikan hadiah (natal) untuk orang-orang miskin, yang dikemas dalam kotak (box). Tapi maknanya kemudian bergeser menjadi hari belanja untuk menghabiskan uang lebaran atau angpao :) Biasanya, sebelum datang tanggal ini, orang-orang sudah mengincar apa yang ingin mereka beli pada Boxing Day. Katalog SALE bisa dilihat di internet, website masing-masing toko atau di Lasoo . Pasukan belanja sampai mati ini biasanya mengincar merk-merk terkenal, gaun-gaun disainer yang hanya memberi diskon setahun sekali pada hari tersebut. Nggak heran kalau mereka sampai bel