Skip to main content

Road Trip Darwin - Kakadu

Jalanan sepi. Dunia serasa milik kami berdua... eh, berempat :p

Sejak Darwin masuk dalam pilihan "Destination Lonely Planet 2012", pemkot Darwin langsung gencar pasang iklan 'Visit Darwin' di mana-mana. Tahun ini adalah tahun yang paling tepat untuk mengunjungi Darwin dan Northen Territory. Memang pemerintah Aussie paling pinter memanfaatkan momentum seperti ini. Saya termasuk salah satu yang termakan iklan. Memikirkan cara kapan dan bagaimana bisa mengunjungi Darwin tahun ini.

Saat ini kami sudah mengunjungi 5 dari 8 negara bagian di Australia: NSW, ACT, Victoria, Queensland dan Tasmania. Pengennya sih memang mengunjungi SEMUA negara bagian. Mumpung masih tinggal di sini.

Kami yang suka dengan wisata alam, punya dua pilihan tempat wisata alam yang menarik di Northen Territory: Uluru (dulu dikenal sebagai Ayers Rock) atau Taman Nasional Kakadu. Uluru, batu raksasa di tengah benua Australia ini memang menakjubkan. Selain menikmati fenomena alam, kita bisa mempelajari budaya suku asli aborijin di sini. 

Sayangnya dompet kami tidak terlalu tebal untuk mengunjungi Uluru. Tiket pesawat dari Sydney ke Alice Springs (kota terdekat untuk mengunjungi Uluru) lebih mahal daripada tiket Sydney-Bali, apalagi di musim liburan. Sementara, jalan darat atau road trip dari Darwin ke Uluru terlalu jauh bagi kami: sekitar 2000km, bisa ditempuh dalam 25 jam. Selain transportasi, penginapan di sana juga tidak murah. Akhirnya kami mengurungkan niat jalan-jalan ke Uluru, mungkin lain kali?

Untuk teman-teman yang ingin ke Uluru (liburan backpacker mungkin bisa lebih hemat), ada website yang bagus dari pemerintah Aussie, klik di sini. Untuk pilihan akomodasi bisa dilihat di sini.

Kecewa tidak mungkin bisa ke Uluru tahun ini, saya semakin rajin mencari tahu tentang Taman Nasional Kakadu yang letaknya 3 jam dengan mobil dari Darwin. Website dan buku panduan merekomendasikan Kakadu NP dikunjungi pada musim kemarau, yang jatuh sekitar bulan Mei - September. Di musim hujan Kakadu yang sebagian besarnya adalah tanah rawa, tidak bisa dilewati dengan mobil biasa, bahkan 4WD karena banjir.

 

Beruntung, kami punya kesempatan mengunjungi Darwin dan Kakadu di bulan Juni, bersamaan dengan kepulangan kami ke Indonesia. Jadi dari Sydney, kami mampir dulu ke Darwin dan jalan-jalan ke Kakadu selama enam hari, kemudian lanjut pulang ke Indonesia via Denpasar. 

Setelah mendapatkan tanggal dan memesan tiket pesawat, saya mulai menyusun itinerary. Ketika itu saya bingung apakah mau menyewa mobil dan melakukan road trip atau ikut tur saja. Dari website ini, banyak tujuan wisata yang hanya bisa dicapai dengan mobil 4WD, sementara Si Ayah belum pernah menyetir 4WD. Bisa dibayangkan kengerian kami kalau ada apa-apa dengan mobil 4WD di tengah antah berantah. Sempat terpikir oleh saya untuk mengikuti tur saja dari Darwin ke Kakadu. Namun saya tidak menemukan tur yang cocok untuk keluarga dengan anak balita. Biasanya tur yang dijual untuk backpacker atau keluarga dengan anak yang lebih besar. 

Untungnya saya menemukan website operator tur yang dimiliki oleh orang aborijin ini: Gagudju Dreaming. Website ini sangat membantu saya untuk membuat itinerary yang cocok untuk the precils. Dari operator ini saya juga memesan salah satu tur yang 'wajib' dilakukan kalau mengunjungi Kakadu:
Yellow Water Cruise, saat sunset atau sunrise. Sesuai contekan itinerary dari mereka, kami akan menyewa mobil biasa (bukan 4WD) dan hanya mengunjungi tempat-tempat yang bisa dan aman dilalui mobil biasa saja.


Inilah itinerary road trip Darwin - Kakadu - Darwin kami:
A= Darwin, B=Jabiru, C=Ubirr, D=Yellow Water Cooinda
Hari 1
Darwin - Jabiru: 255 km, 3 jam 30 menit
Jabiru - Ubirr pp: 2x 41km, 2x 1 jam

Hari 2
Jabiru - Yellow Water: 2x 50km, 2x 1 jam
via An Bang Bang Billabong dan Waradjan Cultural Centre pp

Hari 3
Jabiru - Darwin: 255 km, 3 jam 30 menit

Kami menginap dua malam di Kakadu Lodge di kota kecil Jabiru.

Dalam perjalanan menuju Kakadu NP, kami singgah sebentar di Window on The Wetlands yang mempunyai display menarik tentang keanekaragaman hayati di sana. Di hari kedua, sebelum mengikuti tur Sunset Yellow Water Cruise, kami singgah di Nawurlandja Lookout dan Waradjan Cultural Centre. Pulang dari Kakadu menuju Darwin, kami sempatkan singgah di Mamukala Wetlands. Sebenarnya masih banyak tempat yang bisa dikunjungi di Kakadu NP, beberapa di antaranya hanya bisa dilewati mobil 4WD, yaitu air terjun Jim Jim dan Twins.



Pemandangan dari Window on The Wetlands
Seperti biasa, kami memesan mobil secara online sebelum memulai perjalanan. Kali ini, setelah membandingkan harga, kami memilih memesan melalui Thrifty. Tarif dasar sewa mobil di Darwin lebih murah daripada di Sydney, tapi ternyata kita harus menambah harga sewa sesuai kilometer yang digunakan. Alhasil total sewa sama saja. Untuk enam hari sewa, kami membayar AU$ 338,23. Mobil kami ambil di bandara Darwin dan dikembalikan di tempat yang sama. Sewa mobil di Australia tidak termasuk sopir lho, harus menyetir sendiri. Tips menyewa dan menyetir mobil di Australia pernah saya tulis di sini.

Dari Darwin menuju Kakadu NP kami melewati jalan tol gratis yang lumayan sepi. Semakin ke pedalaman, jalanan semakin sepi. Kadang tidak ada mobil lain kecuali mobil (sewaan) kami. Meskipun sepi, tetap harus hati-hati menyetir mobil di sini karena kadang ada truk gandengan atau istilah di sini: road train. Tidak tanggung-tanggung, truk di sini gandengannya empat atau lima! Jadi harus hati-hati benar kalau ingin mendahului road train, harus dipastikan jalanan lurus dan tidak ada kendaraan lain dari arah berlawanan sepanjang 100m. 

Jalan dari Jabiru menuju Ubirr lebih kecil lagi, tapi sudah dilapisi aspal mulus. Hanya kadang ada jalan menurun yang kebanjiran dari wetlands (rawa). Di sini kita harus hati-hati karena banyak marga satwa liar seperti burung bangau yang menyeberang jalan. Pemandangan selama road trip dari Darwin ke Kakadu NP cukup membosankan, kanan kiri hanya ada pohon-pohon dan tanah merah. Pemandangan yang sama kami lihat selama tiga jam. Beda sekali dengan road trip kami sebelumnya di NSW, Tasmania atau tentu saja New Zealand. Tapi setelah masuk ke taman nasionalnya, kami lumayan dihibur dengan pemandangan gunung dari batu-batu alam yang menjulang, warnanya merah. 

Yang perlu diperhatikan, saat musim kemarau temperatur di Kakadu NP lumayan panas, mencapai 32 derajat celcius. Kami harus banyak minum air putih, memakai tabir surya dan mengenakan topi. Menjelang senja, kami juga harus mengoleskan krim anti serangga.

Meskipun hanya 3 hari 2 malam, road trip ke Kakadu NP ini cukup mengesankan. Tunggu cerita selengkapnya di postingan selanjutnya ya :)

Ransel dan koper kami
Mobil kami yang paling mungil :)
Berteduh di tempat parkir
~ The Emak

Comments

Popular posts from this blog

5 Kafe & Bakery Halal di Area Bugis Singapura

Fluff Bakery, Muslim Owned Beberapa tahun belakangan ini banyak muncul kafe dan bakery trendi di Singapura yang dikelola oleh anak-anak muda. Kabar gembira buat kita semua, banyak yang pemiliknya muslim. Jadi meskipun belum memiliki sertifikat halal, bahan-bahan makanan yang mereka gunakan halal semua. Beberapa kafe halal nan trendi tersebut terkonsentrasi di area Bugis, atau sering juga disebut sebagai Arab Quarter atau Kampong Glam. Area Bugis, di antara stasiun MRT Bugis dan MRT Lavender, memang pilihan utama sebagai base camp untuk traveler muslim. Di sini gampang dijumpai restoran, kafe, dan bakery halal. Dua pilihan restoran halal untuk makan besar (makan nasi) adalah Zam-Zam dan Hjh Maimunah . Zam-Zam lokasinya di 679 North Bridge Rd, persis di seberang Masjid Sultan. Resto ini menyajikan masakan India. Coba deh murtabak-nya yang terkenal enak banget. Sementara restoran Hjh Maimunah adalah salah satu restoran halal yang mendapat Michelin Star (peringkat untuk restoran yang bagu

Call : 085813134112 Jasa Fogging Nyamuk di Jatiasih Bekasi

Call : 085813134112 Jasa Fogging Nyamuk di Jatiasih Bekasi , Jasa Pembasmi Kecoa di Medan Satria Bekasi, Jasa Pembasmi Cicak di Mustika Jaya Bekasi, Jasa Pembasmi Tawon di Pondok Melati Bekasi, Jasa Pembasmi Tomcat di Rawalumbu Bekasi, Jatisampurna Bekasi, Pondok Gede Bekasi. Garda Pest Control juga hadir diberbagai Kota lainnya seperti Jasa Fogging Nyamuk di Bali, Jasa Pembasmi Tawon di Cirebon, Jasa Pembasmi Kutu Kucing di Kemang, Jasa Pembasmi Tikus di Bogor, Jasa Pembasmi Kutu Anjing di Bandung, Jakarta Barat, Tangerang Selatan, Makassar, Palembang, Surabaya, Solo dll. Penyakit demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang diketahui memiliki empat serotipe virus dengue, di antaranya DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Di Indonesia sendiri, virus ini ditularkan oleh dua jenis nyamuk demam berdarah betina, yaitu Aedes aegypti sebagai vektor utama dan Aedes albopictus sebagai vektor sekunder. Jenis nyamuk demam berdarah ini memiliki sifat anthropofilik, artinya

Tip Belanja Belanji di Sydney

Window display di QVB Setahun sekali di Sydney, ada hari khusus untuk berbelanja gila-gilaan, ketika SEMUA toko menawarkan diskon. Mereka menyebutnya Boxing Day . Saya menyebutnya Hari Raya Berbelanja :) Boxing Day dirayakan setiap tanggal 26 Desember, satu hari setelah Natal. Tadinya saya pikir Boxing Day ini berkaitan dengan 'tinju', tapi tinju yang bagaimana? Ternyata bukaaan. Pada awalnya, Boxing Day ini diramaikan dengan memberikan hadiah (natal) untuk orang-orang miskin, yang dikemas dalam kotak (box). Tapi maknanya kemudian bergeser menjadi hari belanja untuk menghabiskan uang lebaran atau angpao :) Biasanya, sebelum datang tanggal ini, orang-orang sudah mengincar apa yang ingin mereka beli pada Boxing Day. Katalog SALE bisa dilihat di internet, website masing-masing toko atau di Lasoo . Pasukan belanja sampai mati ini biasanya mengincar merk-merk terkenal, gaun-gaun disainer yang hanya memberi diskon setahun sekali pada hari tersebut. Nggak heran kalau mereka sampai bel